KANDIDATNEWS.COM – Hasil survei terkini Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyimpulkan, Prabowo tak terkalahkan oleh Ganjar Pranowo/Sandiaga Uno dan Anies Baswedan/AHY, jika Capres Partai Gerindra ini dipasangkan dengan Gibran Rakabuming Raka, Erick Thohir, Airlangga Hartarto, atau Muhaimin Iskandar.
“Tapi memang, data bulan Juli 2023, siapapun cawapres Prabowo Subianto di antara Gibran Rakabuming Raka, Erick Thohir, Airlangga Hartarto dan Muhaimin Iskandar, elektabilitas pasangan ini masih di atas pasangan lain,” ujar Peneliti Senior LSI Denny JA, Ardian Sopa, Senin (14/8) siang, di kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta.
LSI Denny JA melakukan survei tatap muka (face to face interview) dengan menggunakan kuesioner kepada 1200 responden di seluruh Indonesia. Dengan 1200 responden, margin of error survei ini sebesar 2.9%. Survei dilakukan pada tanggal 3 – 15 Juli 2023.
Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in-depth interview, expert judgement dan focus group discussion.
“Di antara semua nama cawapres yang beredar, Gibran Rakabuming Raka satu-satunya wakil dari generasi milenial. Di tahun ini juga, tingkat pengenalan dan kesukaan Gibran sudah sangat tinggi. Per data Juli 2023, jika Gibran menjadi cawapres Prabowo, pasangan ini ini sudah melampaui pasangan Ganjar Pranowo–Sandiaga Uno dan Anies Baswedan–Agus Harimurti Yudhoyono,” tegas Sopa.
Dia menjabarkan, generasi milenial dan generasi Z segera menjadi mayoritas jumlah pemilih di Indonesia. Pada waktunya, lahir pemimpin nasional dari generasi ini.
“Generasi milenial untuk mereka yang lahir setelah tahun 1981. Kini usia mereka 42 tahun kebawah.
Sedangkan generasi Z itu bagi warga yang lahir setelah tahun 2012. Usia mereka 21 tahun ke bawah. Untuk kepentingan pemilu, yang disertakan dalam riset ini hanya mereka yang sudah punya hak memilih, 17 tahun ke atas.”
Di tahun 2023, generasi milenial ditambah generasi Z yang sudah punya hak pilih, jumlah mereka sudah sangat signifikan: 47.7%.
“Diasumsikan Ganjar berdampingan dengan Sandi. Anies berpasangan dengan AHY. Lalu dua pasangan ini berhadapan dengan Prabowo, yang disimulasikan pasangan cawapresnya berganti-ganti, mulai dari Gibran, Erick, Airlangga dan Muhaimin. Bagaimana hasilnya?”
Simulasi tiga pasang capres, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka tertinggi dibanding Ganjar Pranowo – Sandiaga Uno, dan Anies Baswedan – Agus Harimurti Yudhoyono.
“Prabowo – Gibran dipilih oleh 38.8%, Ganjar – Sandi dipilih oleh 33.1%, dan Anies – AHY dipilih oleh 16.4%. Jika Prabowo berpasangan dengan Erick Thohir, tetap paling unggul dibanding Ganjar– Sandi dan Anies – AHY. Prabowo – Erick dipilih oleh 38.9%, Ganjar – Sandi dipilih oleh 34.4%, Anies – AHY dipilih oleh 15.8%.”
“Jika Prabowo berpasangan dengan Airlangga Hartarto, pasangan ini juga masih paling unggul dibanding Ganjar – Sandi dan Anies – AHY. Prabowo – Airlangga dipilih 37.5%. Ganjar – Sandi dipilih oleh 35.9%. Anies – AHY dipilih oleh 20.2%.”
“Jika Prabowo berpasangan dengan Muhaimin Iskandar menempatkan pasangan ini unggul tipis dibanding dengan Ganjar – Sandi. Selisih keunggulannya sebesar 0.3%. Prabowo – Muhaimin dipilih oleh 36.5%. Ganjar – Sandi dipilih oleh 36.2%. Anies – AHY dipilih sebesar 20.5%.”
“Posisi elektabilitas Prabowo Subianto sudah cukup tinggi sebagai capres. Siapapun yang menjadi wakil presidennya, tidak lagi terlalu menjadi faktor penentu kemenangan. Dari simulasi empat nama di atas, baik dipasangkan dengan Gibran, Erick, Airlangga atau Muhaimin, pasangan Prabowo masih memimpin. Data ini sendiri memberi petunjuk kuat. Siapapun cawapres yang akan dipilih Prabowo, bukan lagi elektabiltas cawapres sebagai penentu utama,” ujarnya.
Sementara itu, saat ini elektabilitas Prabowo masih tertinggi, sebesar 38.2%. Di urutan kedua Ganjar Pranowo dengan elektabilitas sebesar 35.3%. Di urutan ketiga Anies Baswedan dengan elektabilitas sebesar 18.4%. Sedangkan 8.1% menyatakan belum memutuskan, rahasia, tidak tahu atau tidak menjawab.