LSI: 7 Bulan Pemerintahan Prabowo-Gibran, 60,8 Persen Publik Sulit Dapat Kerja

oleh -1 views

KANDIDATNEWS.COM – Selama 7 bulan pemerintahan Prabowo-Gibran, 60,8 persen responden mengaku sulit mendapatkan pekerjaan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan, 11 persen masyarakat mengatakan semakin mudah mendapatkan pekerjaan. Demikian hasil survei terkini LSI Denny JA yang dilansir Rabu (4/6) siang, di Rawamangaun, Jakarta.

Peneliti Senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan, 60,8 persen responden mengaku sulit mendapatkan pekerjaan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan, 11 persen masyarakat mengatakan semakin mudah mendapatkan pekerjaan.

“Hanya 11 persen responden yang mengaku mudah mencari pekerjaan dan sebanyak 26,5 persen mengatakan biasa aja,” ujar Adjie.

Survei LSI dilakukan 16-31 Mei 2025, melibatkan 1.200 responden, dengan menggunakan multi stage random. Teknik pengambilan data dilakukan dengan wawancara tatap muka. Pengumpulan data dilakukan 16-41 Mei 2025. Margin of error survei ini sebesar 2,9 persen.

“Hasil survei ini menjadi alarm Prabowo karena ekonomi mikro masih cenderung negatif. Dalam lima bulan masa bulan madunya, satu tahun pemerintahannya, Prabowo-Gibran harus serius membenahi kinerja kabinetnya,” tukasnya menambahkan.

Selain soal kesulitan mencari pekerjaan, survei juga menyebutkan, mayoritas masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan pokok. “Sebanyak 58,3 persen responden kesulitan memenuhi kebutuhan pokok, 10,3 persen semakin ringan, dan 31,0 persen biasa saja.”

Adjie mengatakan, dua masalah itu menjadi rapor merah bagi pemerintah Prabowo. “Namun, pemerintahan Prabowo-Gibran mendapatkan rapor biru di lima bidang, yakni bidang keamanan (83,1 persen), bidang sosial budaya sebesar (95,1 persen), bidang hukum nasional sebesar (67,8 persen), bidang politik nasional sebesar (70,8 persen), dan ekonomi nasional sebesar 67,4 persen.”

Dia menilai wajar bila sektor politik nasional mendapat persepsi positif karena pemerintahan Prabowo-Gibran banyak didukung partai. “Ini juga hal yang lumrah karena pemerintahan Prabowo-Gibran ini memenangkan pemilu dengan dukungan dari partai yang mayoritas.”

“Bergabungnya partai oposisi ke koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran menjadi faktor tingginya kepuasan publik terhadap sektor politik nasional.”

Dia mencontohkan, PKB yang saat Pilpres 2024 tidak mengusung Prabowo dan Gibran, tapi setelah pilpres, PKB bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran.

 

No More Posts Available.

No more pages to load.