KANDIDATNEWS.COM – Jelang babak-babak akhir JAPFA FIDE Rate Chess Tournament 2025, perebutan tahta pimpinan klasemen di Kategori Open makin sengit. CM Fabian Glen Mariano, elo rating (2402) yang sempat berkuasa hingga babak ke-6 dengan 5,5 VP, akhirnya harus ikhlas lengser ke posisi kedua setelah dikalahkan FM Zacky Dhia Ulhaq (2303), Selasa (13/5) malam, di Gedung Serbaguna, Senayan, Jakarta.
Di babak ke-8 yang akan dimainkan Rabu (14/5) pagi, mulai pukul 09.00 WIB, Zacky ditantang IM Evran Mohammad (2376). Zacky saat ini mengemas 6 VP, sedangkan Evran baru meraih 5 VP.
Hasil pertandingan lainnya di babak ke-7, FM Satria Duta Cahaya (2416) mencatat kemenangan dari Muhammad Sultan (2027). Duta kini mengemas 5 VP. Di babak ke-8, Duta akan menghadapi Akmalnaidi Akbar (2148) yang juga mengoleksi 5 VP.
Pertarungan sengit lainnya di Kategori Open akan terjadi antara IM Arif Abdul Hafiz (2339) melawan
IM Nayaka Budhidharma (2390). Kedua pecatur ini sama-sama mengumpulkan 5 VP.
Agus Sugianto Lengser
Di Kategori Challenger, Agus Sugianto yang hingga babak ke-6 tampil sempurna, akhirnya harus mengakui kehebatan Ray Mclung Gunawan (1987) di babak ke-7. Ray kini memimpin klasemen dengan 6,5 VP, sedangkan Agus lengser ke posisi ketiga dengan 6 VP. Peringkat kedua di kategori dikuasai Aris TLS (1956) dengan 6,5 VP. Di babak ke-8, Ray akan menghadapi Aris TLS.
Pada laga lainnya, pecatur asal Sleman, Shafira Devi Herfesa (1983) secara perlahan mulai menunjukkan kualitasnya. Dia kini mengemas 6 VP, setelah di babak ke-7 mengalahkan Charles Mt (1927). Di babak ke-8, Shafira akan berhadapan dengan Dirayati Adani Zata (1764). Laga lainnya akan saling berhadapan Tommy Supriyanto (1976) melawan Hendry Y Hariyanto (1971).
Pecatur binaan JAPFA melalui program JAPFA for Kids, Taufik Defasya Eda (1801), kini berada di posisi ke-63 dengan mengemas 4,5 VP. Di babak ke-8, Dia akan melawan Mirwansyah yang juga baru mengemas 4,5 VP.
Coaching Clinic GM Utut
Jika pada turnamen-turnamen sebelumnya, coaching clinic hanya dilaksanakan sekali. Namun kali ini, Ketua Umum PB Percasi, GM Utut Adianto, menggelar dua kali.
“Kenapa pada turnamen kali ini coaching clinicnya dua kali? Karena saya ingin membuat turnamen ini semakin menarik. Saya hanya ingin meramaikan suasana, sekaligus memberi pembelajaran untuk pecatur junior.”
Melalui coaching clinic, Utut ingin memberi ilmu kepada pecatur-pecatur Indonesia. Dengan mengulas beberapa partai kelas dunia, politisi PDIP ini, memberi kesempatan kepada para pecatur untuk berani menunjukkan kemampuannya.
“Catur adalah ide. Mereka yang memiliki ide cemerlang, Dia pasti akan menjadi pecatur hebat,” katanya.
Dulu Indonesia bisa menang 3-1 lawan Hungaria, menang 3-1 dari Francis, dan menahan Inggris 2-2. Ketika itu, Inggris berada di posisi ketiga di dunia. Kalau sekarang, menang lawan Hongkong saja susah,” tukas Utut.
Dia menambahkan, olahraga catur tidak pernah merugikan anak-anak kita. “Pecatur itu, orang-orang pintar. Ada yang jadi bangkir, politisi, dll. Tapi ada juga pecatur yang masuk penjara, karena salah memanfaatkan kepintarannya. Ada murid saya yang masuk penjara, karena mengkorupsi uang perusahaan Rp9 miliar.”
“Indonesia punya banyak bibit yang bagus, tapi tuanya nggak jadi apa-apa. Ada yang hanya mengeluh. Pecatur kita pintar mengolah,” ujarnya berseloroh.
Kalau sekarang, pecatur sudah dapat uang dari pengprovnya. Kalau dulu, pecatur nggak dapat apa-apa dari pengprov.
Sementara itu selain mendukung PB Percasi dengan berbagai kompetisi, JAPFA tetap berkomitmen mencari bibit2 catur melaui kegiatan JAPFA for Kids. Tahun ini sebanyak 16.000 siswa akan mengikuti seleksi catur untuk dibina oleh JAPFA Chess Club.
“JAPFA Chess Club menjadi muara program JAPFA for Kids untuk membina pecatur masa depan Indonesia,” ungkap R Artsanti, VP-Head of Social Investment JAPFA.
Artsanti mengakui, JAPFA tak pernah lelah untuk menjalankan program JAPFA for Kids di seluruh kota di Indonesia, karena ambisi besar melahirkan pecatur yang sehat dan berkarakter.
Pada 6 Mei lalu, dari 1.161 siswa dari 14 sekolah di Lintau Buo, 25 di antara dinyatakan lolos seleksi. Untuk selanjutnya mereka aman dibina oleh JAPFA.
“15 Mei lusa, kita akan mencari 13 terbaik, dari 2.751 pelajar.”
Selanjutnya JAPFA akan mencari bibit pecatur dari kalangan pelajar di Tenggarong, Tegal, Gorontalo Utara, Kotawaringin Barat, Banyuwangi, Bogor, dan Enrekang.

											





