KANDIDATNEWS.COM – Kejutan mulai mewarnai JAPFA FIDE Rated Chess Tournament 2025 dengan tumbangnya pimpinan klasemen sementara di Kategori Open, FM Rian Kapriaga yang memiliki elo rating 2069 dari juniornya, CM Mariano Fabian Glen di babak kelima, Senin (12/5) petang, di Gedung Serbaguna, Senayan, Jakarta
[12/5]
“Di awal permainan saya sempat unggul, terus agak susah, mikir lama, posisi jadi imbang. Lalu Dia blunder, akhirnya Dia kalah,” kata Fabian yang memulai pertandingan dengan langkah Carokan Classic.
Menurutnya, dengan 4 babak tersisa, kekuatan di antara pecatur seimbang. “Saya kan baru 1,5 tahun masuk pelatnas. Mungkin saya menang fisik ketika menghadapi lawan yang lebih tua. Ini partai yang paling lama. Saya belum boleh senang dulu,” tukasnya.
Hingga babak kelima, Fabian mengambil alih pimpinan klasemen dengan 4,5 poin kemenangan (VP), disusul Rian Kapriaga (4 VP), dan FM Sugeng Prayitno berelo rating 2309 (4 VP) di posisi kedua dan ketiga.
Di babak keenam yang akan dipertandingkan Selasa (13/5) pagi, mulai pukul 09.00 WIB, di antaranya akan saling berhadapan Fabian melawan Sugeng Prayitno, Rian menghadapi FM Zacky Dhia Ulhaq (2303), dan Akhmainaidi Akbar (2148) ditantang IM Nayaka Budhidharma (2390).
Untuk Kategori Challenger, Agus Sugianto meraih poin sempurna 5 VP dari lima babak yang sudah di pertandingkan. Dia menang dari Hednry Y Heriyanto. Di babak keenam, Agus ditantang peringkat kedua, Roy Marpaung yang juga mengoleksi 5 VP berkat kemenangannya atas Hau Tjin.
Sementara posisi ketiga diduduki Jayasadipa Aji Andri dengan 4,5 VP. Lawan yang akan dihadapinya Aries TLS yang juga meraih 4,5 VP.
Kemenangan juga diraih Shafira Devi Herfesa. Dia kini mengemas 4,5 VP. Di babak keenam, pecatur yang memastikan lolos ke Piala Dunia Catur 2025, setelah menjuarai Kualifikasi Piala Dunia Catur 2025, Zona 3.3 di Ulaanbaatar, Mongolia, 22 April – 2 Mei, ditantang AIM Adly Juandra yang juga memiliki 4,5 VP.
Di turnamen ini, salah satu pecatur binaan JAPFA for Kids asal Gorontalo, Taufik Defasya Eda bertarung di Kategori Challenger bersama 312 pecatur lainnya. Hingga babak kelima, Dia telah mengemas 3,5 VP dan berada di posisi ke-39. Taufik akan menghadapi Yusuf Efendi Silaban yang juga mengemas 3,5 VP.
Ketua Bidang Pertandingan JAPFA FIDE Rated Chess Tournament 2025, Hendry Jamal mengatakan, peluang seorang pecatur bisa tampil sebagai juara, jika di babak keenam atau ketujuh berhasil mengemas 75 persen kemenangan.
“Kalau baru babak keempat atau kelima, menang terus, peluang menjadi juara belum kelihatan. Mengapa? Karena karakter pecatur belum terlihat. Tapi kalau sampai babak keenam atau ketujuh, masih belum kalah, peluang sebagai juara sangat besar,” ulas Hendry Jamal.
Pada turnamen yang menggunakan Sistem Swiss, seorang pecatur jangan pernah kalah. Kalau Dia ingin menjadi juara 1, Dia boleh dua kali bermain remis. Untuk juara kedua, tiga kali remis,” lanjutnya.
Namun perbedaan pecatur Indonesia dengan Eropa sangat kentara. Di turnamen yang menggunakan Sistem Swiss, pecatur Indonesia sudah mulai ngotot mencari kemenangan sejak babak awal, sementara pecatur Eropa, di babak awal bermain santai, yang penting tidak kalah. Baru mulai babak ketiga, mereka gas. Pecatur Indonesia yang tipe permainannya seperti pecatur Eropa, Pak Utut. Kalau saat ini, Shafira sepertinya menerapkan cara bertanding seperti itu. Makanya Pak Utut sering memuji Shafira.”
Mengomentari diselenggarakannya JAPFA Fide Rated, VP-Head of Social Investment JAPFA, R Artsanti Alif mengatakan, even ini tidak hanya sekedar menjadi turnament internasional. Akan tetap juga menjadi ekosistem untuk pembinaan prestasi pecatur professional Indonesia.
“Kami Bahagia FIDE RATED Tournament, sebuah even yang sengaja digelar untuk mencari elo rating dari Federasi Catur Internasional (FIDE), mampu menjadi ekosistem yang sehat untuk mendukung prestasi pecatur muda Indonesia.
Kebahagiaan PT JAPFA semakin lengkap ketika 26 tahun kolaborasinya dengan PB Percasi, berhasil memunculkan pecatur muda, seperti IM Nayaka Budhidarma dan IM Satria Duta Cahaya. Kedua pecatur ini telah mampu mengarungi persaingan level nasional dan internasional.
“Selain itu, hadirnya pemain international di turnamen ini untuk Kategori Open dan Kategori Challenger, menjadi salah satu indikasi turnamen yang digelar JAPFA dengan PB Percasi diakui kualitasnya,” jelas Artsanti.
Diharapkan ekosistem sehat ini juga berimbas pada program JAPFA for Kids yang melakukan pembinaan pecatur pelajar di seluruh Indonesia.