KANDIDATNEWS.COM – Meskipun ‘ditinggal Jokowi’, berdasarkan hasil quick count Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, PDIP tetap berhasil memenangkan Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 dengan meraih 16,82 persen suara. Dengan demikian Partai Moncong Putih berhasil mencetak ‘hattrick’ atau memenangkan Pileg tiga kali berturut-turut, yakni Pileg 2014, 2019, dan 2024.
“PDIP sukses mencetak hattrick atau memenangkan Pemilu Legislatif tiga kali berturut-turut, yaitu Pileg 2014, 2019, dan 2024,” ujar Peneliti Senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, Kamis (15/2) siang, di Rawamangun, Jakarta.
Menyusul di posisi kedua adalah Partai Golkar dengan 14,93 persen suara dan Partai Gerindra di posisi ketiga, meraih 13,43 persen suara.
“PDIP, Partai Golkar, dan Partai Gerindra masuk kategori Partai Premium atau partai yang perolehan suaranya sudah pasti di atas 10 persen,” jelasnya.
Namun, lanjutnya, perolehan suara yang diraih PDIP pada Pileg kali ini, mengalami penurunan lebih dari 3 persen. “Pada Pileg 2019, PDIP meraih 19.93 persen suara. Kalau ditanya kemana ‘larinya’ suara PDIP? Suara PDIP beralih ke Partai Golkar dan Partai Gerindra. Pada Pileg 2019, Golkar hanya meraih 12,91 persen suara, sementara Gerindra 12,57 persen suara.”
Menurut Adjie, keberhasilan PDIP memenangkan Pileg 2024 karena peran dari pemilih loyalnya. “PDIP memiliki pemilih loyal yang sangat kuat, di antaranya ‘wong cilik’ yang penghasilannya di bawah Rp2 juta/bulan.
“Di kelompok pemilih ‘wong cilik’ PDIP meraih 17,9 persen suara, unggul dari Partai Golkar (15,4 persen), dan Partai Gerindra (13.3 persen).”
PDIP juga berhasil mempertahankan status kandang banteng di Jawa Tengan (28,22 persen), Bali (52,03 persen), dan Sulawesi Utara (35,43 persen).
“Keberhasilan PDIP meraih suara terbanyak sekaligus mempertahankan posisi kandang banteng di wilayah tersebut tak terlepas dari kegigihan para calon legislatifnya.”
PSI Gagal Masuk Parlemen
Selain PDIP, Golkar, dan Gerindra, LSI memastikan ada lima parpol lagi yang sudah memastikan lolos ke Senayan, yakni, PKB (10,56 persen), Partai Nasdem (9,45 persen), PKS (8,36 persen), Partai Demokrat (6,98 persen), dan PAN dengan 6,59 persen.
“Sementara PPP posisinya masih abu-abu. Dengan 3,88 persen suara dan margin of error 1 persen, PPP masih harus menunggu keputusan dari KPU. Karena jumlah dukungan yang harus diperoleh sebuah partai untuk lolos ke parlemen adalah 4 persen.”
Sedangkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang kini dibesut oleh putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, gagal masuk ke parlemen, karena hanya mampu meraih 2,71 persen suara. Partai lain yang ikut gagal masuk parlemen adalah Perindo (1,38 persen), Partai Gelora (1,25 persen), Partai Hanura (0,96 persen), Partai Buruh (0,83 persen), Partai Garuda (0,50 persen), Partai Bulan Bintang (0,47 persen), PKN (0,46 persen), dan Partai Ummat (0,45 persen).
Quick count yang dilakukan LSI Denny JA menggunakan metode multi-stage random sampling dengan melibatkan sebanyak 2.000 responden. Sampel tersebar secara proporsional di 38 provinsi di Indonesia. Margin of Error sekitar 1 persen.