KANDIDATNEWS.COM – Apes nian nasib Ganjar Pranowo. Gara-gara Piala Dunia U-20 batal digelar di Tanah Air dan predikat petugas partai yang disandangnya dari PDIP, mayoritas pendukung Presiden Jokowi mengalihkan dukungannya ke Capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Demikian hasil survei terkini Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang dipublikasikan Senin (19/6) siang, di kantor LSI, Gedung Rajawali, Rawamangun, Jakarta Timur.
Adjie menyebut, beralihnya dukungan pemilih Jokowi dari Ganjar ke Prabowo, karena publik menilai untuk kasus Piala Dunia U-20, Ganjar Pranowo lebih patuh kepada Megawati ketimbang Jokowi. Saat itu Jokowi tidak mempermasalahkan kehadiran Tim Israel.
Selain itu, kata dia, Ganjar Pranowo yang juga dibranding sebagai petugas partai, juga bikin Ganjar dicap lebih dikendalikan Megawati, bukan oleh Jokowi.
Adjie menerangkan, untuk pemilih yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi, mereka yang memilih Pabowo sebesar 43.3 persen. Adapun yang memilih Ganjar Pranowo hanya sebesar 42.3 persen. Sementara masyarakat yang tak puas dengan kinerja Jokowi memilih Prabowo sebesar 43.8 persen, dan yang memilih Ganjar sebesar 40.2 persen.
Adjie lanjut memaparkan, jika dilihat survei Januari 2023, Maret 2023, bahwa survei Juni 2023 ini pertama kalinya yang puas terhadap kinerja Jokowi lebih banyak memilih Prabowo Subianto dibandingkan Ganjar.
Survei terbaru LSI Denny JA dilaksanakan dengan metode survei tatap muka (face to face interview) dengan menggunakan kuesioner kepada 1200 responden di seluruh Indonesia. Dengan 1200 responden, margin of error survei ini sebesar 2.9 persen. Survei dilakukan pada tanggal 30 Mei-12 Juni 2023.
Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in-depth interview, expert judgement dan focus group discussion.
Di kalangan penyuka Jokowi, Publik memberi dukungan ke Prabowo sebesar 39,1 persen, lalu Ganjar sebesar 37 persen, dan Anies Baswedan 14,7 persen.
“Mayoritas responden tidak setuju presiden sebagai petugas partai,” kata Adjie’
Adjie menjabarkan, tercatat sebesar 69.9 persen publik menyatakan kurang setuju atau tidak setuju sama sekali jika presiden adalah petugas partai, dan responden yang menyatakan setuju sebesar 17.5 persen. Adjie menambahkan, ketidaksetujuan presiden sebagai petugas partai tak cuma dari responden pemilih partai lain. Bahkan pemilih dari PDIP mayoritas juga tidak menyetujuinya. Jumlahnya 78 persen.
Sementara pemilih partai lain yang tak setuju, masing-masing pemilih Paartai Gerindra 71.6 persen, pemilih Golkar 75.4 persen, PKB 64.7 persen, pemilih Partai Nasdem 68.1 persen, pemilih Partai Demokrat 76.5 persen, pemilih PKS 81.3 persen, pemilih PAN 76.7 persen, dan pemilih PPP 60 persen.
Adjie juga melihat kedekatan emosional dan kecocokan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut dengan Jokowi dan keluarga Jokowi.
“Prabowo bisa langsung deal dengan Jokowi soal apapun, sementara Ganjar perlu ada perantara partai karena posisinya sebagai petugas partai,” kata Adjie seraya menambahkan Prabowo unggul di responden yang menyukai Presiden Jokowi, Presiden Gus Dur, dan Presiden Soeharto.
Sementara di kalangan penyuka Presiden Soeharto, Prabowo didukung 45,9 pesen, Ganjar 25,6 persen, dan Anies 22,5 persen.
Penyuka Gus Dur, yang mendukung Prabowo 32 persen, Ganjar 21 persen, Anies 30,8 persen. Adapun Ganjar Pranowo unggul di kalangan penyuka Soekarno dan Megawati. Untuk penyuka Soekarno, Ganjar didukung 48,8 persen, Prabowo 20,1 persen, dan Anies 25,1 persen.
Penyuka Megawati yang mendukung Ganjar 51,9 persen, Prabowo 20,1 persen, dan Anies 10,3 persen. Sedangkan Anies Baswedan, unggul di kalangan penyuka SBY dan Habibie. Penyuka SBY yang mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebesar 36,3 persen, Prabowo 13,1 persen dan Ganjar 17,1 persen.
Sedang yang menyukai Habibie yang memilih Anies 32,5 persen, Prabowo 14,7 persen, dan Ganjar (23 persen).
a30f45