KANDIDATNEWS.COM – Pandemi Covid-19 memang telah membatasi banyak kegiatan masyarakat. Mereka akan tertolong jika dapat menyiapkan pangan mereka sendiri tanpa terlalu tergantung pada pemasok luar.
Adalah Hamdi Prakarsa, manajer pengelolaan pertanian the Pilla. Dia mengajarkan masyarakat Dukuh Panyingkiran, Rajagaluh Lor, Majalengka, untuk menanam sayuran secara hidroponik. Warga setempat umumnya memang memiliki memiliki sawah, sehingga makanan pokok tersedia. Namun untuk membuat gizi seimbang diperlukan sayuran.
“Itu sebabnya kami melatih masyarakat untuk menanam sayuran secara hidroponik,” kata Hamdi Prakarsa.
Menurutnya, the Pilla bermaksud mendorong petani di Dukuh Panyingkiran, Rajagaluh Lor, Majalengka terus meningkatkan nilai tambah dari kerja pertanian mereka. “Kami memulainya dengan penanaman padi secara organik yang luas tanamnya sudah mencapai satu hektar,” tutur Hamdi.
Berikutnya ia memberikan pelatihan penanaman sayur organik dengan mengundang pakar tanaman hidroponik Ir Ronny Tanumihardja.
“Hidroponik akan dapat membantu ketahanan pangan dan sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat di desa,” ujar pendiri Smart Hidroponik itu, saat memberikan pelatihan hidroponik di the Pilla, Rajagaluh Lor, Jumat (12/3).
Ronny menjelaskan, pelatihan akan dilakukan dalan tiga tahap. Tahap pertama melakukan penyemaian benih, tahap berikutnya melakukan penanaman, dan kemudian tahap pemanenan, “Saya betul-betul beruntung dapat mengikuti pelatihan ini,” kata Aulia Syafini, tamu di the Pilla eco lodge.
The Pilla memang diusahakan sebagai suatu creative hub bagi kegiatan kemasyarakatan yang bermanfaat. Mulai dari mendorong pengelolaan sampah, penjualan beras organik, penjualan produk-produk pertanian seperti rengginang, beragam jenis kerupuk, snacks lokal hingga wedang uwuh.
“The Pilla kami niatkan untuk menjadi suatu ecosystem creative,” tutur Puti Rosdina Alif, manager the Pilla. “Agar kegiatan pertanian dan pariwisata dapat berjalan seiring.” Ia menyebutkan, pengunjung yang menginap di the Pilla sesungguh telah ikut membantu kegiatan pertanian yang berkesinambungan (sustainable) di Dukuh Panyingkiran, Rajagaluh Lor.
Sementara menurut Baban, petani di Panyingkiran, warga memang belum terbiasa menanam sayur, apa lagi menggunakan metode hidroponik. “Kita betul-betul dapat pelajaran dan pengalaman yang baru,” ujar Baban, mantan Ketua RT Panyingkiran.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang pernah menginap di the Pilla sangat mendorong upaya semacam ini. Ia menulis kesannya tentang the Pilla sebagai: “Back to Nature at its Best.” (kinoy)