
KANDIDATNEWS.COM – PT Prodia Widyahusada Tbk meluncurkan dua pemeriksaan berbasis gen dari rangkaian Prodia Genomics, yakni Prodia Wellness Genomics dan Prodia Bone, Muscle and Joint Genomics.
Menurut Trilis Yulianti, Product Manager Prodia, Kedua pemeriksaan ini merupakan skrining yang sangat awal untuk mendeteksi penyakit lebih dini. Kalau ingin mengetahui risiko penyakit yang lebih banyak dan sangat lengkap, bisa melalui Prodia Wellness Genomics. Kalau memang sudah tahu memiliki risiko terhadap penyakit tertentu, misal karena sering sekali olahraga high intensity, maka berisiko terhadap penyakit yang berkaitan dengan tulang, sendi dan otot dapat dilakukan pemeriksaan Prodia Bone, Muscle and Joint.
“Kedua pemeriksaan ini merupakan skrining yang sangat awal untuk mendeteksi penyakit lebih dini. Kalau ingin mengetahui risiko penyakit yang lebih banyak dan sangat lengkap, bisa melalui Prodia Wellness Genomics,” ujar Yulianti.
Dijelaskan, pemeriksaan Prodia Wellness Genomics mampu mendeteksi risiko 39 jenis penyakit pada wanita dan 36 penyakit pada pria sekaligus, meliputi kelompok penyakit kanker, diabetes, obesitas, stroke, hipertensi, autoimun, hingga osteoporosis.
“Sedangkan Prodia Bone, Muscle and Joint Genomics mampu memprediksi risiko 6 (enam) penyakit terkait tulang, otot dan sendi yakni, achilles tendinopathy, ankylosing spondylitis, high myopia, osteoarthritis, rhematoid arthritis, gout pada pria dan osteoporosis pada wanita,” lanjutnya.
Berdasarkan Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, diketahui bahwa masyarakat Indonesia kini lebih banyak dihadapkan pada ancaman penyakit tidak menular yang prevalensinya meningkat pada tahun 2018. Beberapa jenis penyakit tidak menular yang paling banyak ditemukan di Indonesia diantaranya adalah hipertensi, diabetes melitus, stroke, penyakit sendi dan gagal ginjal kronis, asma dan kanker.
“Dengan mengetahui risiko genetik suatu penyakit tersebut, maka seseorang dapat menghindari munculnya penyakit dan mencegah faktor risiko yang lain dengan menjalankan pola hidup yang lebih sehat. Terlebih risiko berbasis genetik sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan atau pola hidup,” katanya mengingatkan.
Kedua pemeriksaan ini akan semakin berdampak baik jika dilakukan sedini mungkin, yakni sejak usia 18 tahun untuk mengoptimalkan pengendalian pola hidup. Sama dengan pemeriksaan Prodia Genomics lain, kedua pemeriksaan ini juga cukup dilakukan satu kali seumur hidup.
Hasil pemeriksaan ini akan menunjukkan kategori risiko penyakit berdasarkan profil gen dalam tubuh seseorang, yakni low risk, average risk, potential risk, dan high risk. Kedua pemeriksaan ini dapat dilakukan untuk siapa saja yang ingin mengetahui risiko penyakit tersebut, terlebih bagi yang keluarganya memiliki riwayat salah satu penyakit.
Sejak tahun 2018 Prodia terus mengembangkan dan meluncurkan pemeriksaan berbasis genetik yang dikemas dalam Prodia Genomics, di antaranya Prosade NIPT untuk melihat risiko kelainan kromosom pada janin, CArisk untuk melihat risiko terhadap 13 jenis kanker, DIArisk yang dapat mendeteksi risiko beberapa penyakit diabetes, TENSrisk untuk melihat risiko terhadap penyakit hipertensi, VASCULArisk yang dapat mendeteksi risiko penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular, Prodia Nutrigenomics yang membantu seseorang mengetahui kecocokan nutrisi serta jenis olahraga yang sesuai genetik tubuh, hingga IMMUNErisk untuk mengetahui risiko terhadap penyakit autoimun dan alergi.
Untuk meningkatkan kemudahan akses layanan kesehatan pada masa pandemi COVID-19, Prodia telah menghadirkan layanan Prodia Telekonsultasi untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam melakukan konsultasi mengenai kondisi kesehatan tanpa harus datang ke Prodia.