KANDIDATNEWS.COM – Menpora Zainudin Amali berjanji akan memasukkan cabang olahraga (cabor) tenis sebagai salah satu cabor prioritas untuk program Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Dari 14 cabor yang masuk DBON, tenis tak termasuk yang diprioritaskan. Ke-14 cabor tersebut adalah badminton, angkat besi, panjat tebing, panahan, menembak, wushu, karate, taekwondo, balap sepeda, atletik, renang, dayung, senam artistik, dan pencak silat.
DBON merupakan program pembinaan atlet jangka panjang pemerintah dengan target utamanya mencapai prestasi dunia dan Olimpiade. DBON tersusun dalam lima tahapan periode yang akan berakhir pada 2045.
“Saya berjanji di depan banyak orang yang ada di sini (Auditorium Wisma Kemenpora), akan memasukan tenis sebagai cabor prioritas, asalkan cabor tenis mampu menunjukkan prestasinya,” tegas Menpora Amali usai pelantikan jajaran pengurus baru PP Pelti Periode 2022-2026, Rabu (14/12) siang, di Auditorium Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta.
“Kalau tenis masuk sebagai salah satu olahraga prioritas, maka cabang olahraga yang prestasinya menurun harus dicoret.”
Politisi Golkar ini menambahkan, sudah saatnya cabor tenis kembali berjaya. “Indonesia pernah mempunyai sejarah hebat di tenis. Di era Mbak Yayuk Basuki, prestasi tenis Indonesia diakui dunia. Kini kita harus mengembalikan kejayaan tenis,” pinta Amali.
Sejak Mbak Yayuk, ujarnya, prestasi petenis Indonesia belum ada lagi. “Di bawah kepemimpinan Prof Eddy (Ketua PP Pelti terpilih), kita berharap cabor tenis mampu berbuat banyak di ajang internasional. PP Pelti harus melakukan pembinaan sebaik mungkin,” jelasnya.
Kehilangan 37 Medali Emas
Menpora mengatakan, pada SEA Games Kamboja 2023, Indonesia kemungkinan besar akan kehilangan 37 medali emas, karena sejumlah cabang olahraga penghasil emas ditiadakan.
“Beberapa cabang olahraga yang di SEA Games kemarin sukses menyumbangkan medali emas, seperti cabor catur, menembak, dayung, dll, ditiadakan. Catur memang ada, namun catur yang ada di Kamboja. Karenanya saya berharap cabor tenis bisa meraih semua medali emas yang dipertandingkan. Ini untuk menutupi defisit medali emas Indonesia yang 37 medali itu,” sergahnya lagi.
Sementara itu Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman meminta PP Pelti yang baru dilantik benar-benar melalukan pembinaan yang baik dan meminimalisir eksodus petenis dari satu daerah ke daerah lain menjelang digelarnya PON.
“Saya berharap perpindahan petenis dari satu daerah ke daerah lain menjelang PON, tidak terjadi lagi,” tandasnya.