KANDIDATNEWS.COM – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA survei terkini bertajuk ‘Partai Politik dan Pertumbuhan Pro – Syariat Islam’, Selasa (1/10) siang, di Rawamangun, Jakarta. Hasilnya, PDIP dan Golkar menjadi partai yang memiliki elektabiltas teratas.
“Dari 15 partai yang kita survei, ternyata PDIP dan Partai Golkar menjadi parpol yang memiliki elektabilitas tertinggi,” jelas Peneliti Senior LSI Denny JA, Ade Mulyana.
“Jika pemilu diadakan hari ini, mayoritas publik akan memilih PDI Perjuangan dengan perolehan 20,19 persen, diikuti Partai Golkar 14,5 persen dan posisi ketiga ada Partai Gerindra 9,8 persen,” tegasnya.
Mengapa PDIP masih unggul? Setidaknya ada dua alasan terhadap hal ini. “Pertama, Jokowi masih populer. Jokowi jauh lebih identik dengan PDIP. Alasan kedua mengapa PDIP unggul, karena PDIP menjadi pahlawan menolak perpanjangan jabatan presiden dan presiden tiga periode,” ujar Ade.
Publik yang menolak perpanjangan jabatan presiden angkanya mencapai 74.1%. Publik yang menolak presiden 3 periode angkanya mencapai 77.2%.
“Dalam hal ini, penolakan PDIP terhadap dua isu tersebut sejalan dengan keinginan rakyat.”
Lalu mengapa Golkar masih unggul? Setidaknya ada tiga alasan yang bisa menjelaskan hal ini.
“Pertama, kepuasan publik terhadap penanganan Covid-19. Tingkat kepuasan masyarakat terhadap penanganan Covid-19 mencapai angka 76.5%. Dua aktor utama yang dikenal luas bertanggung jawab atas penanganan Covid-19 adalah Airlangga Hartarto dan Luhut Panjaitan. Keduanya dikenal sebagai tokoh Golkar.”
“Alasan Kedua, Golkar masih unggul, publik optimis ekonomi rumah tangga tahun depan lebih baik. Publik yang menyatakan ekonomi rumah tangga mereka tahun depan lebih baik berada diatas 60%. Menteri Koordinator Ekonomi adalah Airlangga Hartarto yang merupakan Ketua Umum Partai Golkar.”
“Alasan ketiga, Golkar masih unggul, Golkar dan Ketua Umumnya Airlangga Hartarto (Ketum AH) muncul sebagai game changer/Trendsetter melalui Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Lahirnya KIB mengubah tren politik.
Sementara itu, ada beberapa partai lama namun saat ini jumlah perolehan elektabilitasnya masih belum mencapai 4 persen. Mereka adalah Nasdem, PAN, PPP, Hanura dan sejumlah partai lainnya.
“Masih ada yang belum menjawab sebesar 21,6 persen,” ujar Ade.
LSI melakukan survei terhadap 1.200 responden, dilakukan pada 11-20 Okotober lalu. Metodologi sampling yang digunakan yakni multistage random sampling.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner dan Survei ini memiliki tingkat margin of error sebesar +/- 2.9 persen.
Berikut tingkat elektabilitas sejumlah Parpol di tanah air versi LSI Denny JA:
1. PDIP 20,9%
2. Partai Golkar 14,5%
3. Partai Gerindra
4. PKS 8,3%
5. PKB 5,9%
6. Partai Demokrat 5,4%
7. Partai Nasdem 3,9%
8. Partai Perindo 3,09%
9. PPP 2,3%
10. PAN 2,1%
11. PSI 0,6%
12. Partai Garuda 0,4%
13. PKPI 0,4%
14. PBB 0,1%
15. Partai Berkarya 0,0%
16. Tidak Tahu/Tidak Jawab/ Rahasia 21,6%