LSI: Pemilih Anies Baswedan Kurang Percaya Polisi

oleh -7 views
Ardian Sopa

KANDIDATNEWS.COM – Kasus dugaan pembunuhan terencana yang menewaskan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang melibatkan bekas Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo. membuat publik terbelah. Mereka yang masih percaya polisi, adalah pemilih Puan Maharani, Airlangga Hartarto, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Sedangkan pendukung Anies Baswedan cenderung tak percaya pada polisi.

Ini merupakan hasil temuan terkini LSI Denny JA yang dirilis Selasa (18/10) siang, di Rawamangun, Jakarta Timur. “Pemilih Puan Maharani, Airlangga Hartarto, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranomo adakah yang masih percaya pada Polri. Sedangkan pemilih Anies Baswedan banyak yang tak mempercayai Polri,” kata Peneliti Senior LSI Denny JA, Ardian Sopa.

Dalam survei LSI Denny JA, kepercayaan publik terhadap Polri menurun akibat kasus pembunuhan berencana yang dilakukan Ferdy Sambo Cs terhadap Brigadir Yosua Hutabarat. Kini tinggal kepercayaan publik terhadap Polri hanya 59,1 persen.

“Seandainya Tragedi Kanjuruhan dan ditangkapnya Irjen Teddy Minahasa karena dugaan kasus narkoba termasuk materi survei, pasti citra Polri di mata publik akan semakin menurun. Survei ini kita lakukan 11-20 September. Sementara Tragedi Kanjuruhan terjadi 1 Oktober dan ditangkapnya Irjen Teddy Minahasa pada 14 Oktober,” tegasnya.

Ardian Sopa mengatakan, ada lima Capres-Cawapres utama 2024 berdasarkan kekuatan partai dan elektabilitas. Berdasarkan kekuatan partai ada Puan Maharani dan Airlangga Hartarto. Sedangkan berdasar kekuatan elektabilitas ada Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo.

“Pemilih Puan, Airlangga, Prabowo, dan Ganjar, lebih banyak yang percaya terhadap polisi. Pada pemilih Anies, yang percaya dan tak percaya polisi hampir sama banyaknya, selisih margin of error,” ujar Ardian dalam paparan survei melalui daring, Selasa, 18 Oktober.

Ardian menjelaskan, masyarakat yang memilih Puan, 69,5 menyatakan percaya terhadap polisi. Sebanyak 30,5 persen menyatakan kurang/tidak percaya terhadap polisi.

“Proporsi antara yang percaya dengan yang tidak percaya terhadap polisi di pemilih Puan, mendekati angka 70 persen banding 30 persen,” jelasnya.

Kemudian, masyarakat yang memilih Airlangga Hartarto 60 persen menyatakan percaya terhadap polisi. Sebanyak 40 persen menyatakan kurang/tidak percaya terhadap polisi.

Sedangkan, masyarakat yang memilih Prabowo, 59,1 persen menyatakan percaya terhadap polisi. Sebanyak 40 persen menyatakan kurang/tidak percaya terhadap polisi.

Hampir menyamai Puan, masyarakat yang memilih Ganjar, 66,8 persen menyatakan percaya terhadap polisi. Sebanyak 32,7 persen menyatakan kurang/tidak percaya terhadap polisi.

Sementara hanya pemilih Anies yang lebih dari 45 persen tidak percaya kepada Polri.

“Masyarakat yang memilih Anies, 49,7 persen menyatakan percaya pada polisi. Sebanyak 47,4 persen menyatakan kurang/tidak percaya terhadap polisi,” kata Ardian.

Namun secara tegas Sopa mengatakan, banyaknya pemilih Anies Baswedan yang tak mempercayai Polri bukan karena Ferdy Sambo ‘ikut terlibat’ di kasus tewasnya 6 anggota FPI di KM 50, beberpa waktu lalu.

“Banyaknya pemilih Anies yang tidak percaya polisi bukan karena Kasus Km 50. Mungkin sejak lama mereka memang sudah tak mempercayai polisi,” tegasnya.

Survei ini dilakukan pada 11-20 September 2022 dengan melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi seluruh Indonesia. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuisioner. Metode survei menggunakan multistage random sampling dengan margin of error +/- 2,9 persen.

 

 

 

No More Posts Available.

No more pages to load.