LSI Denny JA: Gagasan Menunda Pemilu akan Layu Sebelum Berkembang

oleh -102 views

KANDIDATNEWS.COM – Upaya segelintir orang yang menginginkan Pemilu ditunda sepertinya tak akan kesampaian. LSI Denny JA bahkan berani memastikan dua gagasan soal penundaan pemilu dan presiden tiga periode akan Layu Sebelum Berkembang.

“Yang dimaksud Layu Sebelum Berkembang, dua gagasan ini tak akan sempat divoting secara resmi di MPR untuk diamandemen, karena kekurangan pendukung,” kata Peneliti Senior LSI Denny JA, Ardian Sofa, Kamis, di Rawamangun, Jakarta.

Seperti diketahui, mayoritas publik tak ingin Pemilu ditunda. Sementara hanya tiga parpol, PKB, PAN, dan Golkar yang menginginkan Pemilu ditunda.

“Mayoritas pendukung para capres 2024, mayoritas pemilih Jokowi 2019, bahkan mayoritas yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi menentang baik isu penundaan pemilu ataupun presiden tiga periode,” lanjutnya.

Menurut LSI, publik yang memilih Jokowi-Ma’ruf pada pilpres 2019 lalu pun, mayoritas menolak wacana penundaan pemilu.

“Sebesar 58.1 % pemilih Jokowi pada pilpres sebelumnya menyatakan tidak setuju jika pemilu 2024 ditunda. Hanya sebesar 34.7 % yang menyatakan mendukung penundaan pemilu. Sementara di pemilih Prabowo-Sandi pada pilpres 2019, sebesar 83.9 % menyatakan menolak penundaan pemilu. Dan hanya sebesar 11.6 % yang menyatakan mendukung wacana tersebut.”

Secara umum, dengan uraian pro-kontra setiap segmen pemilih diatas, maka angka rata-rata nasional, mereka yang menolak penundaan pemilu 2024 sebesar 68.5 %. Data LSI Denny JA pada Maret 2022 juga menunjukan bahwa komposisi pro kontra isu presiden tiga periode, hampir sama dengan data komposisi pro kontra untuk isu penundaan pemilu. Jika dibuat rata-rata nasional, mereka yang menentang isu presiden tiga periode sebesar 70.3 %.

Artinya bahwa dua wacana yaitu penundaan pemilu 2024 dan presiden tiga periode mendapatkan resistensi cukup keras dari publik. Resonansi penolakan kedua wacana tersebut merata di hampir semua segmen pemilih.

Pendukung Puan Terbanyak Setuju

Sementara itu dari 6 pendukung capres yang diteliti LSI, pendukung Puan Maharani terbanyak yang setuju Pemilu ditunda. “Meskipun jumlah pendukung Puan Maharani yang menolak Pemilu ditunda jauh lebih banyak (50,8 persen), namun mereka yang setuju Pemilu ditunda sebanyak 44,2 persen, sedangkan selebihnya (5 persen) menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab (TT/TJ),” tukasnya.

Untuk pendukung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang setuju Pemilu ditunda 7,1 persen, sedangkan yang menolak 78,6 persen, 14,3 persen tidak tahu atau tidak menjawab. Pendukung Anies Baswedan, setuju (16,6 persen), tidak setuju (76,7 persen), TT/TJ (6,7 persen). Pendukung Airlangga Hartarto, setuju (10 persen), tidak setuju (75 persen), TT/TJ (15 persen). Pendukung Ganjar Pranowo, setuju (27,3 persen), tidak setuju (68,3 persen), TT/TJ (3,4 persen). Pendukung Prabowo Subianto, setuju (18,8 persen), tudak setuju (77,2 persen), TT/TJ (4 persen).

“Dibandingkan dengan pendukung capres yang diteliti LSI, jumlah pendukung Puan Maharani memang yang terbanyak, karena dia belum banyak dipilih. Pendukung Puan Maharani masih menganggap Jokowi satu partai, sehingga mereka banyak yang setuju Pemilu ditunda.”

Survei LSI dilakukan melalui tatap muka, dilengkapi dengan riset kualitatif pada tanggal 23 Februari – 3 Maret 2022, menggunakan 1200 responden di 34 Provinsi di Indonesia. Wawancara dilaksanakan secara tatap muka (face to face interview). Margin of error (Moe) survei ini adalah sebesar +/- 2.9 %. Selain survei, LSI Denny JA juga menggunakan riset kualitatif (analisis media dan indepth interview), untuk memperkuat temuan dan analisa.

No More Posts Available.

No more pages to load.