KANDIDATNEWS.COM – Ganjar Pranowo tak perlu berkecil hati. Selama belum ada capres premium, dia masih berpeluang dicapreskan oleh PDIP. Demikian dikatakan Peneliti Senior LSI Denny JA, Adji Afaraby, Kamis (17/6) siang, di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur.
“Ganjar sebagai gubernur Jateng, tak perlu berkecil hati karena tak diundang di acara PDIP yang diselenggarakan di wilayah kekuasaannya, Jawa Tengah. Posisinya yang terasa seperti dizalimi, bisa jadi akan menimbulkan rasa simpati di kalangan masyarakat, sehingga menaikan elektabilitasnya,” ujar Adjie.
“Ganjar yang sekarang seperti terzalimi, bisa saja menjelang Pilpres 2024, elektabilitasnya terus naik. Bahkan bukan tidak mungkin pada detik-detik akhir, Bu Mega memilih Ganjar sebagai capres PDIP,” tukasnya memberi semangat kepada Ganjar Pranowo.
Berdasarkan survei terkini LSI bertajuk ‘3 King/Queen Makers Pilpres 2024 dan Komplikasinya’, yang dilakukan pada 27 Mei hingga 4 Juni 2021 kepada 1.200 responden, belum ada seorang capres pun yang masuk kategori premium atau yang memiliki elektabilitas 25 persen.
“Hasil survei LSI, elektabilitas semua capres yang namanya mengemuka ke publik, termasuk capres veteran Prabowo Subianto, elektabilitasnya hanya di bawah 25 persen,” jelas Adjie.
Sementara Ganjar Pranowo yang belakangan ini disentil oleh beberapa petinggi partainya, termasuk Puan Maharani, berada di posisi kedua dengan tingkat elektabilitas 15,5 persen. Berikutnya, ada nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan tingkat elektabilitas 13,8 persen.
“Menyusul Sandiaga Uno 7,6 persen; Airlangga Hartarto 5,3 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 3,8 persen, Puan Maharani 2 persen, Erick Thohir 1,9 persen, dan Moeldoko 0,1 persen,” ujarnya.
Adjie menjelaskan pihaknya membuat kategori capres kelas premium dengan batasan 25 persen. Angka 25 persen itu diputuskan lantaran LSI menilai ada kemungkinan empat capres pada 2024.
“Jadi kita ambil 25 persen. Angka di atas 25 persen menunjukkan kandidat yg kuat. Karena itu, dari hasil ini, belum ada capres yang posisi elektabilitas di atas 25 persen,” tegasnya.
Teknik pengumpulan data LSI, dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Metode survei menggunakan multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen. (kinoy)