
KANDIDATNEWS.COM – Enci Erna hanya bisa mengelus dada ketika wabah corona ikut menghantam usahanya. Kalau biasanya dalam sehari bisa puluhan sepeda yang laku terjual, kini hanya hitungan jari. Dia pun hanya membuka tokonya dua hari dalam sepekan, hari Sabtu dan Minggu saja. Dia mengaku omzetnya turun hingga 70 persen.
“Saya juga sebenarnya takut buka toko. Lihat situasi aja. Kalau kondisinya semakin nggak memungkinkan, saya tutup dulu. Baru buka lagi kalau kondisi sudah aman,” ujarnya pagi tadi,
Dia bercerita, di hari-hari normal, sebelum ada wabah corona, tokonya sudah didatangi calon pembeli walaupun belum dibuka.
“Toko masih tutup saja, udah ada yang datang. Tapi sekarang, kita udah buka 1 jam, belum ada yang datang. Malahan pernah, orang yang datang ke sini, 1 jam sekali. Sepi,” lanjutnya sedih.
Selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dia mengatakan hanya sepeda anak-anak yang laku. Sepeda untuk orang dewasa kurang laku. Kalau ada yang datang, kebanyakan untuk service atau beli yang kecil-kecil.
Hari Sabtu (18/4) kemarin, dia merasa bersyukur karena sepedanya laku 10 unit. Karenanya dia hari (19/4) ini, buka toko lagi. Dia berharap ada peruntungan baik di hari Minggu.
Pagi tadi, memang banyak orang yang datang ke toko yang sekaligus bengkel sepedanya di Jl Sumur Batu Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat. Tujuh orang karyawan Erna pun, sibuk melayani mereka.
Takut Seperti 98
Dia berharap Jakarta tetap aman. Dia tak ingin peristiwa kelam tahun 1998, kembali terjadi. Saat terjadi kerusuhan 98, seluruh isi tokonya yang bernilai miliaran ludes dijarah orang. Dia tak bisa berbuat apa-apa. Namun secara perlahan, Erna mulai bangkit.
“Sekarang saya juga khawatir. Mudah-mudahan Jakarta tetap aman,” katanya penuh harap.