KANDIDATNEWS.COM – karena dinilai mengganggu kondisi layanan jalan tol Jakarta-Cikampek dan Purbaleunyi, menimbulkan banjir di titik-titik ruas tol beberapa waktu lalu, Kementerian PUPR lewat Komite Keselamatan Konstruksi terpaksa menghentikan sementara proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Penghentian akan dilakukan mulai 2 Maret 2020, untuk kemudian dievaluasi selama dua minggu.
Bukan cuma menyebabkan banjir, proyek kereta cepat yang ditarget beroperasi 2021 ini juga pernah menimbulkan masalah lain.
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung kerap dituding sebagai biang kerok banjir di jalan tol Jakarta-Cikampek. Pengerjaan proyek itu disebut membuat saluran air di ruas tol tersumbat.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan pembangunan jalur rel KCJB menutupi saluran pembuangan air atau drainase. Untuk itu, pihaknya membongkar drainase di Tol yang tertutup proyek KCJB.
“Kalau di pinggir-pinggir tol karena ada pengerjaan Proyek KCIC, Kereta Cepat maka kita bongkarin drainasenya. Kita bongkar karena dia menutup-nutup. Kalau itu iya, di KM 8, 19, 34,” urai Basuki.
Proyek KCJB memang sudah terseret sebagai biang kerok banjir di awal Januari 2020 lalu. Namun, KCIC selaku kontraktor berdalih. Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra menyatakan perusahaan telah mengidentifikasi risiko-risiko yang berkaitan dengan aspek lingkungan, baik di proyek maupun di daerah sekitar. Sekaligus, menetapkan langkah-langkah strategis sehingga pembangunan bisa tetap berlangsung dengan lancar.
“Aktivitas pembangunan proyek KCJB (kereta cepat Jakarta-Bandung) sangat memperhatikan aspek teknis dan mekanisme pengendaliannya, dan yang terpenting adalah berpikir ke depan mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi. Saat ini proyek KCJB sedang mempersiapkan berbagai langkah antisipasi untuk menghadapi cuaca ekstrem,” katanya melalui keterangan tertulis.
Kebakaran Pipa Gas
Pada 22 Oktober 2019, terjadi kebakaran hebat di pinggir Tol Padalarang-Buah Batu kilometer (km) 130, Kota Cimahi, Jawa Barat. Kebakaran ini diduga akibat kebocoran pipa Pertamina.
Warga setempat melihat api pertama kali muncul dari proyek trase kereta cepat Jakarta-Bandung. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang merupakan kontraktor kereta cepat Jakarta-Bandung saat itu.
Seluruh tim PT KCIC bahkan dikerahkan untuk meninjau lapangan. Warga setempat menyebut kebakaran berasal dari pengeboran proyek besar KCIC. Pasalnya, warga setempat sudah pernah mengingatkan KCIC bahwa ada pipa Pertamina di lokasi kebakaran tersebut.
Molor
Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra menyampaikan progres pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung KCJB 43,45%. Proyek tersebut ditargetkan rampung 2021.
Proyek KCJB sendiri dimulai sejak awal 2016 lalu. Namun progresnya tercatat sangat lambat, bahkan belum semua lahan dibebaskan. Pembebasan lahan tinggal menyisakan satu bidang tanah. Saat ini, pembangunan fisik proyek sedang dikerjakan di seluruh titik. Pihaknya terus menggenjot agar masing-masing titik tersambung dengan baik.
“Jadi sekarang PR (pekerjaan rumah) kita adalah bagaimana menyambung jangan berhenti. Jadi balok yang diangkat sudah banyak, di Cikarang, yang di Bandung juga sudah,” jelasnya.
Chandra tak menjanjikan apakah begitu proyek kelar di 2021 maka akan beroperasi di tahun yang sama. Hal itu karena pihaknya juga harus memastikan aspek keselamatan.
“Jadi gini, kita maksimalkan sekarang konstruksinya dulu jadi di 2021. Setelah itu kan sertifikasi, yang kita masih belum tahu fix-nya nanti berapa lama itu masalah sertifikasi, sampai kita layak operasi. Kenapa? kita angkut orang, keselamatan nomor satu. Jadi kita nggak mau coba-coba,” tambahnya.